Review Film Korea Parasite, Kesenjangan Sosial yang Membawa Tragedi

Posted By Ida See on Tuesday 18 February 2020 | 10:46 pm


Judul: Parasite
Genre: Tragedi,  Keluarga
Penulis: 1.  Bong Joon-ho
               2.  Han Jin-won
Sutradara: Bong Joon-ho
Distributor: CJ Entertainment
Durasi: 132 menit
Tanggal Rilis: 1. 21 Mei 2019 (Cannes)
                         2. 30 Mei 2019 (Korea Selatan)
                         3. 24 Juni 2019 (Indonesia)

Pemeran:
Keluarga Kim Ki-Taek:
1. Song Kang-ho sebagai Kim Ki-taek, ayah dari keluarga Kim
2. Jang Hye-jin sebagai Park Chung-seok, istri dari keluarga Kim
3. Choi Woo-shik sebagai Kim Ki-woo, putra dari keluarga Kim
4. Park So-dam sebagai Kim Ki-jeong, putri dari keluarga Kim

Keluarga Park Dong-ik:
1.  Lee Sun-kyun sebagai Park Dong-ik/Nathan Park, ayah dari keluarga Park
2.  Cho Yeo-jeong sebagai Choi Yeon-gyo, istri dari keluarga Park
3.  Hyun Seung-min sebagai Park Da-hye, putri dari keluarga Park
4. Jung Hyeon-jun sebagai Park Da-song putra dari keluarga Park

Pemeran Pendukung Lainnya:
1.  Lee Jung-eun sebagai Guk Mun-gwang, asisten rumah tangga dari keluarga Park
2.  Park Myung-hoon sebagai Geun-se, suami Mun-gwang
3.  Park Geun-rok sebagai Yun, sang supir lama
4.  Park Seo-joon sebagai Min-hyuk, teman Ki-woo dan mantan guru les privat keluarga Park

Sinopsis:
Film ini bertemakan kesenjangan sosial antara orang kaya dan miskin. Sudah banyak film yang bertemakan kesenjangan sosial tetapi film Parasite memiliki keunikan cerita tersendiri. Bong Joon-ho merupakan penulis sekaligus sutradara mendapatkan ide cerita film Parasite ini dari Film The Housemaid (1960) ketika kehidupan keluarga menegah terancam oleh kedatangan penyelundup yang menyamar sebagai pembantu. Dan juga dari peristiwa Christine dan Lea Papin—dua pembantu yang membunuh majikannya pada 1930-an di Prancis.

Keberhasilan Bong Joon-ho dalam membuat film ini menghantarkan film ini menjadi pemenang empat piala Oscar untuk Best Original Screenplay, Best International Feature Film, Best Director dan Best Motion Picture.di ajang Academy Awards 2020 .

Selain Oscar film ini juga banyak mendapatkan penghargaan Internasional seperti  Palme d'Or di Festival Film Cannes tahun 2019,  mendapatkan penghargaan sebagai Fim berbahasa Asing terbaik di Golden Globe Awards ke-77 dan juga mendapatkan penghargaan Internasional lainnya.

Film ini bercerita tentang keluarga miskin yaitu keluarga  Kim Ki-taek yang tinggal di sebuah apartemen semi-bawah tanah yang sempit dan kumuh.  Ki-taek adalah mantan seorang sopir yang saat ini sedang menggangur, sehingga keadaan ekonomi mereka sangat sulit, sementara Park Chung-seok, isteri Ki-taek adalah seorang mantan atlit dan pernah menjadi juara lempar cakram wanita tetapi sekarang dia hanyalah seorang ibu rumah tangga.  Pekerjaan harian yang mereka lakukan pada masa sulit ini adalah melipat kotak pizza yang penghasilannya tidak seberapa bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mungkin kurang. Oleh karenanya keluarga ini berusaha bertahan hidup dengan kondisi sulit dan berusaha memanfaatkan hal-hal gratisan seperti mencari wifi gratis yang terbuka di daerah tempat tinggal mereka.

Suatu hari kesempatan baik datang kepada keluarga ini, yaitu Min-hyuk teman Ki-woo mengunjungi keluarga mereka dan menawarkan Ki-woo kesempatan untuk menjadi guru les  privat  Bahasa Inggris menggantikan dirinya yang akan melanjutkan kuliah ke luar negeri.

Tidak hanya menawarkan kesempatan kerja kepada Ki-woo, Min-yuk ketika berkunjung juga membawa oleh-oleh yaitu sebuah batu bonsai langka yang akan membawa rezeki dan keberuntungan.

Ki-woo bukanlah seorang mahasiswa, dia hanyalah tamatan SMA, jadi supaya bisa diterima menjadi guru les privat anak dari keluarga kaya maka Ki-woo harus memalsukan surat keterangan kuliah yang menunjukkan dia kuliah di Universitas bergengsi di Korea. Bukan hanya diterima sebagai guru les privat. Ki-woo juga mendapatkan kepercayaan dari Choi Yeon-gyo, ibu Park Da-hye murid lesnya  dan Park Da-hye juga menyukai Ki-woo.

Ki-woo adalah orang yang  jeli melihat kesempatan ketika dia mengetahui  kalau Park Da-song, sangat suka  menggambar tapi dia anak yang super aktif dan tidak bisa diam dan itu membuatnya banyak berganti  guru seni  dikarenakan tidak tahan dengan tingkah Park Da-song, maka dia menawarkan adiknya Kim Ki-jeong menjadi guru seni Park Da-song. Setelah berhasil memasukkan Kim Ki-jeong di dalam keluarga Park mereka juga berhasil memasukkan ayah mereka sebagai sopir keluarga Park dan memasukkan ibu mereka sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di keluarga Park. Tentu saja untuk memasukkan orang tua mereka supaya bisa bekerja di keluarga Park mereka harus menyingkirkan sopir lama dan asisten rumah tangga (ART) yang lama dengan cara yang licik.

Awalnya saya pikir yang menjadi konflik film ini adalah terbongkarnya kebohongan  keluarga Ki-taek oleh keluarga Park, tapi ternyata konfliknya lebih dalam dari itu dan menimbulkan tragedi.

Tragedi dimulai dengan kembalinya Guk Mun-gwang, ART yang lama ke keluarga Park untuk menyelamatkan suaminya, Geun-se yang sudah empat tahun tinggal di bungker atau ruang bawah tanah keluarga Park untuk menghindari rentenir yang menagih hutang kepadanya.

Gun Mun-gwang memohon kepada Park Chung-seok agar suaminya tetap diperbolehkan tinggal disana dan  iapun memberikan uang yang dia punya tapi Chung-seok bersikeras hendak memanggil polisi. Tapi kebohongan keluarga Kim terungkap dan giliran Geun-se yang mengancam keluarga Kim.dengan rekaman video di HP nya yang menjadi bukti kebohongan keluarga Kim. Akhirnya terjadi perkelahian dan HP Geun-se berhasil direbut oleh keluarga  Kim dan mereka menyandera Geun-se dan Mun-Gwang dan Mun-Gwang pun akhirnya meninggal setelah insiden perkelahian tersebut.

Tepat di hari ulang tahun Park Da-seong,  Geun-se berhasil keluar dari bungker setelah melukai Ki-woo yang turun ke bungker. Geun-se pun mengambil kesempatan itu untuk membalas dendam  kepada Chung-seok dengan  menusuk Kim Ki-jeong, ketika Ki-jeong sedang membawa kue ulang tahun.  Kekacauan pun terjadi Ki-taek berusaha menghentikan pendarahan Ki-jeong dan Geun-se berusaha mengejar Chung-seok dan perkelahian pun terjadi dan Geun-se pun  akhirnya meninggal setelah ditusuk Chung-seok.

Sementara Park dan istrinya sama sekali tidak menunjukkan empati mereka untuk keluarga Kim yang mengalami tragedi. Park justru berfokus kepada anak bungsunya yang pingsan dan menyuruh Ki-taek tetap menyopir. Ki-taek hanya diam dalam kemarahan dan diapun melemparkan kunci mobil yang jatuh tepat dibawah tubuh  Geun-see yang berlumur darah.

Bukannya empati tapi dengan perasaan tidak berdosa Park mengambil kunci mobil dari tubuh Geun-se sambil menutup mulut menahan bau dari aroma tubuh Geun-se yang tak sedap.

Sikap Park itu membangkitkan kemarahan Ki-taek karena Ki-taek sudah sering mendengar sindiran bau dari mulut Park dan ia pun tanpa berpikir panjang lagi berlari menuju Park dan menusuknya  hingga tewas, kemudian dia melarikan diri menuju bungker.

Ki-jeong meninggal dunia karena kehabisan darah, sementa Ki-woo berhasil sadar dari komanya. Ki-woo dan ibunya di hukum percobaan karena memasuki rumah orang tanpa izin untuk masalah ibunya menusuk Geun-se dianggap sebagai upaya untuk membela diri. Mereka masih tinggal ditempat yang lama, sementara ayah mereka tetap terjebak dalam bungker.

KEMISKINAN SELALU MENJADI ALASAN UNTUK MENJADI PECUNDANG DAN PARASIT
Ketika saya menonton film ini saya sangat tidak suka dengan karakter keluarga Kim Ki-taek  karena demi  mendapatkan pekerjaan dan menyelematkan keluarga mereka dari kemiskinan keluarga Kim tega menggunakan cara licik mulai dari memalsukan surat keterangan kuliah, membohongi majikan mereka dan menyingkirkan orang lain seperti  Yun, sopir lama dan Mun-gwang, ART lama keluarga Park.

Bahkan saat mereka melakukan itu tidak sekalipun terbesit rasa bersalah, tidak ada rasa empati kepada Yun,  sopir lama  dan juga kepada Mun-gwang, ART lama yang memohon suaminya tetap diijinkan tinggal di bungker dengan memberikan uang yang dimilikinya kepada Chung-seok tetapi Chung-seok tetap berniat melaporkannya ke polisi.

Chung-seok seperti kacang lupa kulit yang lupa bahwa mereka juga menjadi parasit di keluarga Park bahkan keluarga mereka menurut saya bisa disebut  sebagai keluarga pecundang.

Kim Ki-taek pun tetap memilih menjadi pecundang dengan bersembunyi di bungker daripada bertanggung jawab atas kesalahannya dengan menyerahkan dirinya kepada polisi dan dipenjara, padahal dia telah membunuh Park Dong-ik dan juga secara tidak sengaja telah menghilangkan nyawa Mun-gwang.  Kalau bukan karena keluarga Kim maka Mun-gwang dan suaminya mungkin masih hidup.

Keluarga Geun-se juga menurut saya termasuk keluarga pecundang karena memilih bersembunyi di bungker menghindar dari rentenir.  Meminjam uang dari rentenir itu sangat menyusahkan karena bunganya mencekik leher dan tidak mudah mencari pekerjaan pada masa sekarang maka bisa menjadi alasan yang tepat dan sepertinya dapat dibenarkan untuk bersembunyi dan mengindar dan berada di zona nyaman selama empat tahun. Tapi yang dipikir zona nyaman itu tidak selamanya menjadi nyaman justru menjadi tragedi karena  akhirnya Geun-se harus kehilangan isteri yang dicintainya.  Dan juga selama empat tahun terkurung tanpa sosialisasi cukup membuat seseorang menjadi "gila" yang akhirnya melakukan perbuatan kejam seperti membunuh walaupun motifnya karena marah dan dendam.

ORANG KAYA CENDERUNG EGOIS
Park Dong-ik adalah seorang pengusaha yang sibuk dan menyerahkan segala urusan rumah tangga ke isterinya.  Isterinya, Choi Yeon-gyo merupakan wanita polos yang mudah percaya orang lain. Choi Yeon-gyo juga sangat baik dengan Mun-gwang, ART nya dan Yun, sopirnya.

Tetapi sikap orang kaya pada umumnya adalah selalu ingin sempurna dalam setiap hal seperti: dalam hal pendidikan anak-anak, mereka pasti menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah yang terbaik, mencari guru les privat terbaik, dsb. Juga didalam hal memilih ART, sopir, mereka juga menyeleksi dengan ketat dan orang-orang yang bekerja dengan mereka selain  kompeten dibidangnya juga dapat dipercaya. Maka ketika di mobil mereka terdapat celana dalam wanita mereka pun memecat Yun, sopir mereka karena mengira Yun melakukan hal yang tidak pantas di mobil mereka. Dan memecat Mun-gwang karena mengira Mun-gwang  menderita Tuberculosis.

Park Dong-ik memiliki sifat seperti kebanyakan orang kaya lainnya yang cenderung meremehkan orang miskin, seperti: Park Dong-ik yang tidak tahan dengan bau badan Kim ki-taek dan mengatakan hal tersebut kepada isterinya dan perkataannya itu di dengar oleh Kim Ki-taek. Selain membahas bau badan Kim Ki-taek, Park Dong-ik juga membahas  masalah celana dalam murahan (milik Ki-jeong) yang ditemukan di mobil mereka.
Percakapan itu didengar oleh keluarga Kim.

Keegoisan keluarga Park terlihat jelas ketika tragedi terjadi dimana Ki-jeong yang sedang membawa kue ulang tahun Park Da-song, ditusuk oleh Geun-se dan menyebabkan Park Da-song pingsan.  Alih-alih menyelamatkan Ki-jeong yang terluka Park Dong-ik dan istrinya hanya fokus memikirkan Park Da-song yang pingsan bahkan dengan tega menyuruh Kim Ki-taek membawa mobil untuk membawa anak mereka ke rumah sakit. Bahkan ketika mengambil kunci dari tubuh Geun-se tidak menunjukkan sedikitpun rasa bersalah malah menunjukkan sikap meremehkan dengan menutup hidungnya karena tidak tahan bau badan Geun-se. Sikap Park Dong-ik ini membangkitkan kemarahan Kim Ki-taek yang sudah lama tersinggung dengan Park Dong-ik karena sering menyindir bau badannya.

KESAN SETELAH MENONTIN FILM INI
Memukau dan brilian adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya setelah menonton film ini. Walaupun tidak banyak tempat yang dipakai sebagai lokasi syuting film ini, bahkan film ini lebih banyak memakai rumah sebagai pusat lokasi tetapi film ini tidak membosankan karena didukung oleh skenario yang kuat dan bagus dan juga penggambaran karakter setiap tokoh dalam film ini digambarkan dengan jelas dari awal film sampai akhir tanpa ada perubahan karakter yang signifikan.  Alur film ini juga mengalir dengan cepat dan bisa dikatakan tidak ada scene-scene yang tidak berarti.

Wajar saja film ini banyak memenangkan banyak penghargaan Internasional termasuk memenangkan empat piala Oscar.

Walaupun film ini bagus, ada beberapa adegan yang sedikit rancu atau bisa jadi dibuat demikian untuk menyuruh penonton menafsirkan sendiri.
Adegan-adegan tersebut antara lain:
1. Apakah ada hubungan antara batu bongsai yang diberikan teman Ki-woo dengan keberuntungan mereka mendapatkan pekerjaan dan tragedi yang keluarga Kim alami?
2. Apa yang dilakukan Ki-jeong sehingga bisa menaklukkan hati Park Da-song dan menuruti perkataannya?
3. Mengapa orang kaya sekelas keluarga Park yang berpendidikan dan begitu menuntut kesempurnaan  dalam segala hal bisa dengan mudahnya dibohongi oleh keluarga Kim yang berpendidikan lebih rendah?

Terlepas dari  beberapa hal yang sedikit rancu, Rating untuk film ini dari segala aspek adalah sangat bagus.

Blog, Updated at: 10:46 pm

0 comments:

Post a Comment

SIGN UP PAYOONER

SIGN UP PAYOONER
Daftar Payoneer melalui link di atas, bisa mendapatkan bonus USD 35 untuk pengguna baru