Teknologi pada saat saya masih anak-anak masih jadul alias
belum ada HP sedangkan telpon rumah saja
hanya segelintir orang yang memilikinya dan so pasti belum ada internet. Jadi informasi mengenai sesuatu ya dari
televisi, radio, buku ataupun majalah. Walaupan hanya dengan membaca tetapi dapat
menimbulkan imajinasi sehingga dapat membayangkan dan merasakan tempat-tempat
indah yang diceritakan dalam buku-buku. Tersebut. Sebagai anak-anak pada masa itu selain
bermain yang menjadi hiburan saya adalah membaca dan menonton, yang akhirnya
membuat saya senang sekali membaca majalah, buku juga menonton, dan itu membangun
imajinasi saya yang masih anak-anak saat itu, seolah saya sedang berada di
tempat-tempat indah yang saya lihat dalam televisi dan tempat-tempat indah yang
diceritakan dalam buku-buku tersebut. Saya
berkata dalam hati suatu saat saya akan berkunjung ke tempat-tempat ini sehingga
itu menjadi sesuatu yang nyata bukan lagi imajinasi.
.
Kemajauan teknologi dan informasi membawa banyak
kemajuan salah satunya kemajuan dalam hal berwisata. Untuk dapat berwisata ke luar negeri tidak
semahal dulu lagi dan bisa di jangkau karyawan biasa seperti saya sehingga saya bisa mewujudkan
mimpi saya selagi anak-nak untuk mengunjungi banyak tempat-tempat indah di
dunia. Saya akhirnya bisa mewujudkan
mimpi saya, walaupun baru beberapa negara di Asia yang saya kunjung, tapi sudah
membuat saya menyukai travelling.
Jika ingin berhemat saat travelling adalah dengan
pergi sendiri alias backpacker tetapi karena kesibukan kerja dan mungkin juga
otak ini rada males untuk diajak berpikir ya akhirnya saya memutuskan pergi travelling
dengan menggunakan jasa tour. Travelling
ala bacpaker berarti harus hunting pesawat, hotel yang murah soalnya bacpaker
kan identik pergi travelling dengan biaya seirit mungkin. Membuat sendiri iternary perjalanan negara
yang akan dikunjungi dan juga mencari dan mengumpulkan segala informasi yang berkenaan dengan negara yang akan dikunjungi dan juga infomasi berkenaan dengan iternary yang
telah disusun, seperti transportasi apa yang dipakai untuk mengunjungi
destinasi yang dibuat dan sebagainya, pokoknya harus persiapan matanglah apalagi
kalau kemampuan bahasa Inggris nya pas-pasan seperti saya jika mengunjungi negara
yang bahasanya jelas beda dan tulisannya pun beda pula, kalau tidak ada
persiapan matang bisa tersesat dan kebingungan sendiri. Pokoknya jadi bacpaker
itu harus siap capek, siap ribet, tdak malu bertanya, dan harus percaya diri,
tidak penakut, harus siap mental. Karena alasan itulah saya memilih menggunakan
jasa tour untuk traveling ke beberapa negara
Asia. Tapi saya pengen juga merasakan travelling dengan cara backpacker karena menurut
pengalaman para bacpacker, pergi dengan cara bacpacker itu selain irit
memberikan kepuasan tersendiri. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba bacpacker
ke Bangkok, Thailand, itupun saya tidak pergi sendirian tapi berdua dengan
saudara saya. Thailand adalah Negara yang masih termasuk Negara ASEAN sehingga
tidak perlu visa untuk masuk kesana, dan negara ini adalah negara ini pas
sekali untuk backpacker pemula seperti saya untuk belajar, walaupun beda bahasa
dan tulisan tapi tingkat kesulitannya belum seperti mengujungi Korea, Jepang,
dsb.
![]() |
Bandara Suvarnabhumi |
Saya pergi ke Thailand bulan Juli tahun 2017 setelah
libur lebaran, itupun saya menggunakan pesawat Air Asia dan membelinya di
traveloka dengan harga normal. Saya menginap
di Cloud Nine Hotel, Bangkok. Pesawat
Air Asia mendaratnya di Bandara Don Muaeng pukul 18.00, setelah melewati
antrian imigrasi turun ke bawah untuk daftar mendapatkan tiket BTS gratis dan juga
saya membeli sim card true di dalam bandara, kemudian menunggu bus untuk menuju
penginapan. Tetapi karena ini pengalaman
pertama pergi dengan cara bacpaker jadi setelah turun dari bus tidaklah mudah untuk
mencari lokasi Cloud Nine hotel, setelah putar-putar hampir satu jam tapi hotel
itu masih belum kelihatan rasanya putus aja juga, padahal sudah banyak orang
yang ditanya, kebetulan orang-orang Thailand yang kami tanya tidak seorangpun
yang bisa bahasa Inggris jadi mungkin itu yang menyebabkan kami harus
berputar-putar dan karena badan sudah sangat lelah jadi kami berencana naik
Grab atau Taxi aja, tapi sebelum kami memesan Grab, kami mencoba untuk bertanya
lagi dengan menggunakan bahasa isyarat sambil menunjukkan gambar hotel Cloud 9
yang ada di hp, orang yang kami tanya untungnya tahu, dan menunjukkan lokasi
hotel dengan bahasa isyarat karena orang itu tidak bisa bahasa Inggris, dan
kamipun mengikuti petunjuk arah yang diberikan orang tersebut dan juga bertanya
lagi dengan beberapa orang dan akhirnya kami menemukan hotel yang kami cari.
Letak cloud 9 hotel memang bukan dipinggir jalan tetapi di belakang sebuah
tempat makan dan jalan ke sana melewati gang kecil wajar saja kami sangat sulit
untuk menemukannya.
Hari pertama di Thailand kami memutuskan untuk
mengunjungi mall-mall besar di Thaliland seperti Central World, MBK Centre
,Siam Paragon, Terminal 21, Platinum Fashion Mall, Pantip Plaza, Pratunam, dan
pasar grosir Pratunam. Setelah seharian
lelah keliling mall pulangnya kami mecoba untuk menikmati Thai Massage, dan
asli setelah menikmati pijatan khas Thailand badan saya tadi yang rasanya mau
tumbang, alhasil menjadi segar kembaili. Jadi bagi yang berniat mengunjungi Bangkok
jangan lupa untuk mencoba merasakan nikmat Thai Massage.
Hari kedua kami mengunjungi Royal Grand palace merupakan
bangunan bersejarah dan tempat Raja-raja Thailand pada hari itu sedang diadakan
acara doa untuk memperingati satu tahun meninggalnnya raja Thailand, jadi
tempat yang kami kunjungi di jaga ketat oleh tentara, sehingga untuk masuk
kedalam kami harus menunjukkan passport. Kami juga mengunjungi Wat Phra Kaew
yang merupakan kull paling suci di Thailand, yang masih berada dalam komplek
Grand Plalacd WatPho . Hari ke tiga kami mengunjungi Wat Phoo, oh ya untuk
masuk kedalamnya tidak boleh memakai celana pendek jadi bagi yang memakai
celana pendek tidak diperbolehkan masuk kedalam. Di luar Wat Phoo banyak yang
menjual celana panjang tapi harganya lumayan mahal jadi untuk kamu yang ingin
mengunjungi Wat Phoo, sebaiknya memakai celan panjang. Kami juga mengunjungi Asiatique
the Riverfront, merupakan pusat perbelanjaan, kuliner dan taman hiburan yang
ada di dekat sungai.
![]() |
Grand Palace |
Selama di Bangkok kami mencoba berbagai transportasi
mulai dari tuktuk, taxi, grab, uber, BTS, kapal. Tapi yang berkesan bagi saya pada saat naik
tuktuk, karena bisa meningkatkan adrenalin saya. Tuktuk ini semacam becak motor tapi yang
membedakan kalau tuktuk tidak ada penutup disamping kiri dan kanan penumpang
jadi kalau sopir nya mengemudikan tuktuk ngebut, rasanya seperti saya mau
terlempar keluar.
Tulisan ini saya buat setelah satu tahun dari
keberangkatan saya jadi tentang harga tranportasi penginapan, makanan, pesawat,
dan ongkos masuk tempat wisata dan biaya selama saya di Thailand tidak bisa
saya sebutkan dikarenakan saya sudah lupa,hehehe… Next time saat saya
travelling backpacker lagi saya akan tulis pengalaman saya selama di perjalanan,
walaupun saya backpacker permula tapi setiap perjalanan pasti mempunyai cerita sendiri yang berbeda dengan
orang lain.
0 comments:
Post a Comment